Minggu, 26 September 2010

Buah dari lamunan

Hai kawan,sudah lama sekali saya tidak menulis di blog ini. Seingat saya,terakhir kali saya menulis adalah sebelum bulan ramdhan kalo ga salah,.wahhh lama ya..hahahaha.. selama itu pula saya mewatkan moment yang seharusnya saya pajang di blog ini,. Tapi ya sudahlah,saya juga aga sedikit lupa mau nulis apa.. hihihi ..

tapi kali ini saya kembali menulis. Memang belum ada moment yang pas untuk saya bagikan kepada kalian kawan. Semua bermula dari kebiasaan saya melamun sebelum tidur, belakangan ini saya memang sulit sekali untuk tidur dibawah jam 12 malem, dan itu berakibat kepada pola tidur saya, ya pola tidur saya jadi berantakan kawan,tidur jam 2 dini hari bangun pas adzan dzuhur,itu pun belum dipotong oleh teriakan ibu saya setiap subuh untuk shalat tentunya. Biasanya sambil menunggu rasa kantuk datang saya selalu mendengarkan radio,maklum lah obsesi saya yang sampai saat ini belum kesampean ya jadi announcer alias penyiar radio kawan,jadi setiap malam saya selalu mendengarkan radio,ya itung2 mencuri ilmu lah..hehehehe.. sadar stasiun radio sudah menarik diri dari udara karena jam malamnya sudah lewat,lantas saya lanjut melamun kawan,ajib bukan main dahsyatnya imajinasi saya berputar di kepala,dan itu membuat saya semakin susah tidur,.

Tapi di malam itu saya teringat oleh seorang sosok,sosok yang selama ini tertanam dalam di kepala saya,ya malam itu saya teringat akan sosok sang cahaya kawan, dan di malam itu,hanya untuknya, saya mencoretkan kata2 di atas kertas,buah dari kegalauan saya selama ini, mau tau isinya kawan??

Ini dia, check this one out..

..Sekedar Pinta..

Bintang terang akankah aku sanggup berdiri setegar engkau, hanya dalam gantung yang sendiri di tengah malam dan memandang dalam bibir bisu terbuka, layaknya pasien alam yang tidur dalam kegundahan.

Aku hanya seorang yang terjerat dalam sebuah ikatan yang bernama Harapan, yang setia menghitung daun-daun gugur dan bayang sang cahaya. Aku hanya seorang di tepi dermaga yang mengharap sebuah sampan kecil membawa bunga-bunga, menunggumu dalam emosi jiwa.

Wahai cahaya, beri aku sedikit senyum sebagai penawar kehampaan jiwaku, beri aku sedikit celah untuk singgah dihatimu, dan berikan aku sedikit ruang untuk membuktikan segala asa ku.

Aku tak tau, sampai kapan aku berharap dan sampai kapan asa ini mampu bertahan. Sosokmu selalu terpajang indah di ingatanku, sampai dunia tau, atau mungkin sampai saat terakhir, Aku cinta kamu..

Hehehe,elok nian kan kata2 ku kawan,. Entah saya kemasukan apa di malam itu,tapi yang jelas itulah karyaku untuk sang cahaya. Kira-kira seperti itulah jika semuanya digambarkan lewat kata2 kawan,semuanya terburai tanpa tedeng aling-aling,.hehehehe.. dan yang jelas itulah buah dari lamunan saya di malam itu. Tapi ya sudahlah kawan,nampaknya saya harus akhiri tulisan ini,sebelum nanti ujung-ujungnya saya jadi curhat,pan repot jadinya,..hahahahahaha…